Hujan dan kemarau adalah hal yang terus berulang disetiap masa. Ketika kemarau ada sebagian yang menunggu datangnya hujan dan ketika hujan sebagian orang menunggunya reda. Tidak hujan dan tidak kemarau ada agenda menunggu.
Ketika kemarau, ia bermimpi jika seandainya hujan maka akan berbuat ini dan itu. Dan ketika hujan ia juga bermimpi seandainya hujan reda akan melakukan berbagai kebaikan. Tak sadar ia sedang tertidur dan tidak melakukan apa-apa.
Mungkin kita sering mendengar, ungkapan-ungkapan, saya akan menyumbang masjid sekian juta kalau nanti saya sudah kaya, saya akan menikah kalau sudah penghasilan sekian juta, saya akan a dan b jika sudah ......
Sadarkah bahwa itu semua adalah kita sedang menunda-nunda untuk berbuat kebaikan. Yang menjadi pertanyaan, apakah benar berbuat baik harus menunggu kaya, apakah benar memberi harus menunggu ada lebihan, apakah benar membahagiakan harus dengan harta.
Usah menunggu datangnya hujan atau menunggu hujannya reda. Teruslah berbuat baik, tak usah menunggu waktu, usah pedulikan kapan hujan dan kapan kemarau. Jika sedang hujan terobos, jika kemarau maka nikmatilah.
Tak usah ikutan lebay karena ini dan itu, teruslah berbuat kebaikan apapun kondisimu.
Allahu A’lam bishshawab
Oleh: Imam Rohani, ST. MT
WHAT'S NEW?
- Syeikh Baquri
- Relevan di Setiap Tempat dan Masa
- Menunggu Hujan
- Darurat Kecerdasan Literasi Bagi Kader PKS
- Kecerdasan Literasi
- [Repost] PKS di Daerah Harus Kelola Media Secara Profesional
- Narasi Muhammad
- Sebuah Puisi untuk Sahabat Pejuang
- Tanpa Tarbiyah, Kita Punah
- Nasyid Wanita Keadilan by Shoutul Harakah
- PKS Sebut Kebijakan Pengupahan Era Jokowi Tak Adil
- Suasana Senam PKS Hari Ini
- Sekilas Tentang Pengurus DPW Sulawesi Selatan
- Hotel, Telepon dan Uhud
- Tidur Ternyenyak
- Otoritas Wahyu
- Aksi Keren Bunda Rahmi dan Muda di TV Lokal
- Erdogan Tidak Akan Minta Maaf Pada Putin Atas Jatuhnya Jet Rusia
- Ketua DPW PKS Sulawesi Selatan Memberi Selamat Hari Guru
- Ucapan Selamat Hari Guru dari Ketua BKPRMI Makassar
0 komentar:
Posting Komentar