WHAT'S NEW?
Loading...

Tribunnews Makassar : Penentuan Pasangan Calon PKS Memanas

Asriady Samad
MAKASSAR, TRIBUN-TIMUR.COM- Konstalasi politik di internal Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) jelang pemilihan Wali Kota (Pilwali) Makassar 18 September mendatang kian memanas. Memanasnya konstalasi politik di PKS bukan hanya dikarenakan persaingan dua bakal calon wakil wali kota yang akan diusung PKS, Mudzakkir Ali Djamil (Muda) dan Iqbal Djalil (Ije) tetapi juga dikarenakan penentuan pasangan dari salah satunya yang bakal mendapatkan rekomendasi partai.

Dua halaman tersebut disebut-sebut rawan menciptkan friksi antarkader dan kedua bakal calon. Saat ini, proses penentuan bakal calon wakil wali kota dari PKS telah memasuki babak akhir. Muda dan Ije menjadi kontestan final yang didiorong DPD ke DPW untuk direkomendasikan sebagai bakal calon. Bahkan, kedua nama tersebut juga dikabarkan telah ditembuskan ke DPP untuk ditindaklanjuti.

Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) PKS Kota Makassar, Asriadi Samad membenarkan jika persaingan antara Ije dan Muda yang sama-sama menjadi legislator PKS di DPRD Kota Makassar kian memanas. Namun, memanasnya peta persaingan tersebut disebut masih dalam ranah konstruktif dan persaingan yang bersifat positif. Persaingan yang dimaksudkan tersebut adalah persaingan dalam melakukan sosialisasi di tengah-tengah masyarakat terkait dengan pencalonan keduanya.

"Persaingan boleh kita sebut memanas, konstalasi politik tentu semakin meninggi. Namun persaingan tersebut tentu masih dalam ranah yang positif. Ini terjadi karena keduanyalah yang menjadi kompetitor yang akan mendapatkan rekomendasi dari PKS. Mereka bersaing dalam sosialisasi. Nama keduanya saat ini tengah diproses oleh DPW sembari melakukan konsultasi ke DPP," kata Asriadi Samad, Senin (15/4/2013).

Menurut Asriadi, rekomendasi untuk salah satu kader terbaik PKS tersebut  akan dikeluarkan dalam waktu dekat ini. Namun dia tidak bisa memastikan kapan finalisasi rekomendasi tersebut dikeluarkan. "Jika sudah berada di tangan DPW dan DPP tentu kita berharap rekomendasi itu dapat keluar secepatnya supaya semua kader di bawah dapat bekerja secepatnya juga," ujar Asriadi.

Selain masih menunggu rekomendasi tersebut, pengurus PKS juga dibeuat keteteran untuk mencocok-cocokkan dan memasangkan keduanya dengan figur bakal calon wali kota yang mengemuka saat ini. Hal itu juga terjadi setelah Idris Manggabarani (IMB) mengundurkan diri sebagai bakal calon wali kota, padahal nama IMB merupakan calon kuat dari pasangan figur yang akan didorong PKS. IMB memang pernah dikaitkan dengan Ije untuk berpasangan.
"Tentu ini juga menjadi kendala setelah IMB mundur padahal dulu dia merupakan calon paling dekat. Setelah itu tentu kami akan mencocok-cocokkan dengan calon lain. Ada Apiaty, Muhyina, Rusdin, Abdullah, dan Adil Patu. Supomo juga sebenarnya, tapi itu sulit karena Golkar akan mendorong paket Golkar-Golkar. Kami masih akan melihat perkembangan ini terus, siapa yang akan pantas berpaket dengan kader PKS," jelas Asriadi Samad.

Dikonfirmasi terpisah, Ije menyatakan kesiapannya untuk bertarung di Pilwali. Dia mengaku akan tunduk pada keputusan partai jika menetapkannya berpaket dengan siapapun. "Karena itu wewenang partai, maka saya akan tunduk. Saat ini, proses pencalonan telah digodok DPW dan PPP dan apapun keputusannya sekali lagi saya akan ikut," ujar anggota Komisi D DPRD Kota Makassar ini. (*)

sumber : http://makassar.tribunnews.com/2013/04/15/penetuan-pasangan-calon-pks-memanas

0 komentar:

Posting Komentar