Kompasiana : Identitas Orang PKS

Berbicara PKS memang tak ada habisnya. Selalu saja ada cerita unik dibaliknya.

Kejadiannya setahun lalu. Saat teman saya sebut saja Ahmad, baru saja pindah tempat tinggal ke tempat baru.

Saat kepindahannya, memang ia tak langsung secara formil mengadakan silaturahim sekaligus tasyakuran tempat atau rumah barunya. Karena suatu lain hal tersebut, ia hanya silaturahim ke tetangga terdekatnya.

Walau begitu, dalam keseharian ia tetap beraktifitas sebagaimana warga lainnya. Antara lain kerja bakti, menghadiri undangan tetangga hingga solat jamaah di Masjid terdekatnya.

Ditempat lamanya, Ahmad memang dikenal aktivis PKS, walaupun sebenarnya ia tidak ada dalam struktur kepengurusan tingkat manapun. Ia sekedar membantu dan senang mengikuti kegiatan pengajian pekanan dan aktivitas sosial di partai tersebut.

Pada saat pindah di tempat barunya, ia tidak manampakan identitas PKS secara formil. Ahmad beraktifitas seperti kebanyakan warga lainnya seperti disebutkan tadi.

Sesekali memang dirumahnya ada kegiatan pengajian pekanan atau sekedar rapat Rohis teman teman isterinya.

Di rumahnya pun tak ada identitas PKS apapun termasuk identitas alamat dan nomor rumahnya.

Tetapi disinilah keunikan muncul. Saat teman-temannya ingin berkunjung untuk silaturahim dan keperluan lainnya, banyak dari mereka tidak bisa menemukan rumah dimaksud.

Pernah temannya bernama Rivai berputar-putar mencari rumahnya. Akhirnya ia putuskan bertanya kepada warga yang ditemuinya.

Lalu apa jawaban warga saat itu?. Kira-kira jawabanya seperti ini : “mas cari siapa?, cari pak Ahmad yang orang PKS itu ya, sebelah sana mas!”. Mendengar jawaban tersebut teman Ahmad hanya tersenyum sambil mengangguk.

Saya hanya ingin menggaris bawahi, bahwa untuk urusan PKS warga masyarakat secara alamaiah punya kesan tersendiri saat mempersonifikasikan sesuatu berbau PKS termasuk identifikasi sosok warga baru bernama Ahmad.

Saya pun belum tahu alasan rasionalnya personifikasi PKS itu bisa menjangkau hal tersebut.

Semoga personifikasi tersebut bersifat positif.

sumber : http://politik.kompasiana.com/2013/04/10/identitas-orang-pks-549912.html